Hidup Bukan Tentang Pencapaian Besar Saja

by

manarul

, on

Ketika saya masih kecil, saya sering bermimpi menjadi “orang besar”.

Saya ingin menjadi seseorang yang dikenal banyak orang, yang memiliki prestasi gemilang, dan yang disebut sebagai “sukses”.

Dalam perjalanan hidup, saya pun mengejar mimpi itu.

Dari belajar keras di sekolah, berjuang di dunia kerja, hingga mencoba membangun bisnis sendiri.

Semua itu demi pencapaian besar yang selalu saya impikan.

Namun, tibalah satu momen yang cukup mengubah cara pandang saya tentang hidup.

Momen yang Membuka Mata

Saat itu, saya sedang duduk di meja kerja di rumah, larut dalam layar komputer.

Pikiran saya penuh dengan strategi, target, dan ambisi.

Tiba-tiba, saya mendengar tawa anak kecil dari luar rumah. Saya pun mengintip keluar jendela.

Seorang bocah, mungkin berusia lima tahun, sedang bermain balon sabun dengan temannya.

Setiap balon yang melayang di udara membuat mereka tertawa bahagia.

Entah kenapa, saya terdiam.

Tawa itu begitu tulus. Tidak ada beban, tidak ada ambisi, hanya kebahagiaan murni dari hal sesederhana balon sabun.

Saya duduk kembali, tapi pikiran saya terusik.

“Kapan terakhir kali saya tertawa seperti itu? Kapan terakhir kali saya merasa benar-benar bahagia tanpa ada beban pencapaian?”

Hari itu, saya mematikan komputer lebih awal.

Saya keluar untuk berjalan-jalan di sekitar rumah, hanya untuk menikmati udara segar dan melihat dunia di sekitar saya.

Momen sederhana itu membawa rasa damai yang lama hilang.

Pencapaian Besar vs Kebahagiaan Kecil

Saya mulai menyadari, jika hidup hanya tentang mengejar pencapaian besar, kita akan terus merasa kurang.

Setelah satu target tercapai, kita akan mencari yang lebih besar lagi.

Rasa puas akan terasa singkat, dan kita sering lupa untuk menikmati hal-hal kecil di sekitar kita, dan itu mungkin hal-hal yang jauh lebih berharga.

Saya belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu hadir dari pencapaian besar.

Terkadang, ia ada dalam hal-hal sederhana: secangkir kopi di pagi hari, percakapan santai dengan teman, atau senyum anak kecil yang lewat di depan rumah.

Pelajaran Hidup

Sekarang, saya masih punya impian besar.

Tapi saya tidak lagi membiarkan impian itu mendikte seluruh hidup saya.

Saya belajar untuk berhenti sejenak, menghargai perjalanan, dan menikmati momen kecil yang sering terlewatkan.

Hidup memang butuh tujuan, tapi tujuan itu tidak harus membuat kita melupakan kebahagiaan yang sudah ada di depan mata.

Terkadang, keberhasilan terbesar adalah saat kita bisa bersyukur atas apa yang kita miliki hari ini.

Jadi, jika kamu merasa hidupmu penuh tekanan karena terus mengejar pencapaian besar, ingatlah ini:

“Kebahagiaan tidak selalu ada di puncak gunung. Terkadang, ia hadir di sepanjang perjalananmu mendaki.”


Share: