Fokus.

by

Ahmad Manarul Manarul

, on

Beberapa waktu lalu, saya menonton sebuah podcast yang menyinggung kisah menarik tentang dua tokoh besar dunia: Warren Buffett dan Bill Gates.

Dikisahkan, dalam sebuah acara makan malam keluarga yang diselenggarakan oleh ayah Bill Gates, keduanya diberi pertanyaan sederhana namun bermakna:

“Tulislah satu kata di secarik kertas, satu kata yang menurut kamu paling berperan dalam kesuksesan hidup.”

Tanpa saling melihat dan tanpa berdiskusi satu sama lain, keduanya menuliskan jawaban mereka.

Dan ketika kertas itu dibuka…

Kata yang tertulis di keduanya ternyata sama: Fokus.

Renungan yang Muncul Setelahnya

Mendengar cerita tersebut membuat saya terdiam sejenak.

Bagaimana mungkin, dua orang dengan latar belakang dan jalur karier yang sangat berbeda, ternyata memiliki satu kata kunci yang sama dalam membangun kesuksesan mereka?

Saya pun mulai merefleksikan perjalanan pribadi saya.

Sering kali, saya merasa kelelahan bukan karena pekerjaan terlalu berat, melainkan karena energi saya tersebar ke terlalu banyak hal.

Terlalu banyak keinginan. Terlalu banyak rencana.

Namun tidak semuanya berjalan dengan baik, karena kurangnya satu hal penting: fokus.

Fokus Bukan Sekadar Konsentrasi

Banyak orang mengira bahwa fokus hanyalah tentang bekerja dengan serius atau menghindari distraksi seperti media sosial.

Namun sesungguhnya, fokus adalah tentang kemampuan untuk memilih.

Memilih apa yang benar-benar penting.

Memilih untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang menarik namun tidak relevan.

Memilih untuk hadir sepenuhnya dalam satu tujuan yang diyakini.

Fokus bukan tentang melakukan banyak hal sekaligus, melainkan tentang mengerjakan satu hal dengan sepenuh hati.

Mulai Menata Arah

Sejak mendengar cerita itu, saya mulai membenahi cara saya menjalani hari.

Saya mencoba bertanya kepada diri sendiri:

  • Apa satu hal yang benar-benar ingin saya capai dalam waktu dekat?
  • Aktivitas mana yang mendukung tujuan tersebut, dan mana yang justru menjauhkan saya darinya?
  • Hal apa yang harus saya kurangi agar bisa memberi ruang bagi hal yang lebih penting?

Ternyata tidak mudah.

Namun ketika saya mulai menyederhanakan prioritas, rasanya justru jauh lebih ringan.

Saya merasa lebih tenang, lebih terarah, dan lebih hidup.

Penutup

Kisah Warren Buffett dan Bill Gates menjadi pengingat bahwa kesuksesan besar tidak selalu berasal dari strategi yang rumit.

Kadang, hal itu justru berasal dari kesederhanaan, dari satu kata yang ditekuni dengan sungguh-sungguh.

Fokus.

Dan kita tidak harus menjadi Buffett atau Gates.

Namun bila kita mampu menjaga fokus pada apa yang paling bermakna dalam hidup kita, maka besar kemungkinan kita juga bisa mencapai versi terbaik dari diri kita sendiri.

Bila kamu merasa hidup terlalu sibuk, terlalu ramai, atau terlalu melelahkan, mungkin ini saatnya untuk berhenti sejenak, dan bertanya dengan jujur:

“Apakah saya sudah benar-benar fokus?”


Share: